“Banjir Bandang Akibatkan Satu Balita di Aceh Tenggara Meninggal Dunia”
Begitulah tajuk berita terkini di situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang memberitakan bencana banjir bandang yang menimpa Desa Pasir Panjang, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, pada Senin, 13 November 2023. Peristiwa tersebut mengakibatkan satu balita atas meninggal dunia terseret arus banjir dan dua orang warga lainnya mengalami luka.
Agak memilukan ya Mom? Ya bencana bandang yang terjadi di Aceh bulan ini memang menyayat hati dan tidak hanya merusak infrastruktur, banjir bandang juga merenggut nyawa warga.
Selain banjir bandang di Aceh, kejadian serupa juga kerap terjadi di belahan dunia lainnya di sepanjang tahun 2023. Dikutip dari CNBC Indonesia, terjadi beberapa kejadian bencana banjir bandang di beberapa wilayah di dunia, seperti :
- Banjir Libya yang telah menewaskan setidaknya 5.000 orang. Banjir bandang di Provinsi Punjab tengah di Pakistan timur pada 27 Agustus 2023 telah menewaskan 16 orang tewas, 36 orang terluka dan lebih dari 150.000 orang telah dievakuasi
- Banjir bandang dan longsor di HAITI pada 3 Juni 2023 menyebabkan 58 orang tewas, 143 orang terluka, 9.100 orang mengungsi dan hampir 45.000 rumah tangga terkena dampaknya.
- Banjir bandang di Henan dan Shanxi pada 11 Agustus 2023 telah menewaskan 78 orang, merusak 37.500 rumah, menghancurkan 893 hancur rumah, 3.000 ekor sapi hilang dan 30.000 hektar lahan pertanian di seluruh negeri terendam banjir.
- Banjir bandang di Himachal Pradesh dan Uttarakhand di India utara pada pertengahan Juli 2023 telah menewaskan lebih dari 60 orang
- Banjir bandang di Malawi pada bulan Maret 2023 telah menewaskan 326 orang dan merusak 40.000 rumah
Banjir bandang secara nyata menjadi salah satu bencana alam yang cukup merugikan. Lantas apa sebenarnya banjir bandang itu dan bagaimana cara mencegah banjir bandang? Apa yang bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri, mulai dari lingkungan sendiri di rumah? Yuk baca selanjutnya, cara mencegah banjir bandang di rumah.
Banjir Bandang Adalah,
Dikutip dari Wikipedia, Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar.
Masih dikutip dari Wikipedia, banjir bandang terjadi ketika penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah.
Sedangkan menurut undang - undang BNPB Nomor 24 Tahun 2007 menyatakan bahwa, Bencana banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air besar yang disebabkan oleh terbendungnya aliran sungai pada alur sungai.
Penyebab Terjadinya Banjir Bandang
Dikutip dari buku 'Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan' oleh Agus Maryono, menyatakan bahwa penyebab terjadinya banjir bandang disebabkan oleh :
- Curah Hujan Tinggi
- faktor penurunan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) termasuk di dalamnya faktor pola pembangunan sungai
- faktor kesalahan perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan dan faktor kesalahan konsep drainase
- Faktor sosio-hidraulik (kesalahan perilaku masyarakat terhadap komponen hidrologi-hidraulik)
- Pembendungan akibat sampah vegetasi atau longsoran yang menutup dan membendung aliran sungai
- Jebolnya bendungan atau tanggul
- Kembalinya alur sungai setelah diluruskan
- Bertemunya puncak banjir pada muara dua alur sungai
Secara garis besar, penyebab terjadinya banjir bandang dikarenakan dua hal, yaitu faktor alam (curah hujan tinggi) dan faktor manusia ( alih fungsi lahan, tata ruang DAS yang tidak tepat, kebiasaan membuang sampah sembarangan, penebangan hutan dan alih fungsi lahan hutan menjadi infrastruktur).
Namun tahukah Mom, penyebab banjir bandang tidak hanya dikarenakan faktor besar seperti di atas, tapi karena kebiasaan kita juga sebagai manusia. Contohnya? Buang sampah sembarangan! Memang ngaruh ya? Tentu saja!
Buang sampah sembarangan baik di jalan, terlebih di sungai ( hey! kalian kira sampah itu bisa menghilang wooosshhh begitu saja di aliran sungai?) bisa menyebabkan sampah menumpuk di atas tanah dan menyulitkan air meresap masuk ke dalam tanah. Belum termasuk sampah yang juga “nyangkut” di selokan/parity yang menyebabkan air hujan di selokan meluap ke jalan.
Sampah di sungai? Selain menyebabkan pencemaran air sungai dan merusak kualitas air, juga sampah plastik yang akhirnya bermuara ke laut akan mencemari laut. Parahnya, sampah di sungai dapat membuat aliran air sungai tersumbat lalu meluap sehingga air hujan akan mengalir ke tempat rendah dan menyebabkan banjir.
Cara Mencegah Banjir Bandang Menurut BNPB, Skala Nasional
Berdasarkan buku Edukasi Bencana Banjir dari BNPB, terdapat beberapa langkah pencegahan banjir bandang, antara lain:
- Penataan DAS secara terpadu dan lahan sesuai fungsi.
- Tidak membangun pemukiman di bantaran sungai.
- Pemasangan pompa di daerah lebih rendah dari permukaan laut.
- Rutin melaksanakan program penghijauan di hulu.
- Membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
- Membangun kesadaran untuk membersihkan saluran air.
- Membuat jalur evakuasi bencana.
Cara Mencegah Banjir Bandang Menurut BNPB, Skala Nasional |
Cara Mencegah Banjir Bandang di Rumah
Jangan dulu apatis ya terkait pencegahan banjir bandang diatas. Cara mencegah banjir bandang diatas memang dalam skala besar dan dibutuhkan kerjasama banyak pihak, pemerintah, stakeholder, komunitas dan juga warga masyarakat.
Namun bukan berarti kita tidak dapat melakukan apapun bukan? Sebagai bagian dari citizen of the country, tentu kita juga bisa berperan aktif mencegah banjir bandang yang dimulai dari diri sendiri dan dari lingkungan terdekat kita, yaitu rumah.
Bagaimana cara mencegah banjir bandang di rumah?
- Buang sampah pada tempatnya
- Pilah sampah berdasarkan jenisnya, organik - anorganik yaitu plastik, sisa makanan/memasak, kain, kayu, elektronik
- Setorkan sampah secara berkala
- Membuat sumur resapan, jika tidak memiliki lahan bisa membuat biopori
- Perbaiki saluran air kotor, buang sampahnya dan atau perlebar saluran air kotor
- Gunakan grass block alih-alih menyemen jalan atau area parkir
- Usahakan rumah memiliki taman rumah dengan tanah terbuka meski terbatas, misalnya 1x1 meter.
- Mulai hidup minim sampah
- Kurangi belanja menggunakan kresek dan ganti dengan shopping bag sendiri
- Jajan membawa wadah makanan dan minuman sendiri
Kesimpulan
Banjir bandang merupakan banjir yang datang secara tiba-tiba dengan volume debit air besar yang disebabkan meluapnya aliran sungai. Faktor penyebab utamanya adalah hilangnya atau berkurangnya resapan air, alih fungsi lahan dan sampah yang menumpuk.
Dalam skala besar, pencegahan banjir bandang diperlukan koordinasi berbagai stakeholder, mulai dari perusahaan, lembaga dan pemerintah serta warga. Sebagai warga, minimal kita bisa ikut serta pencegahan banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Meski langkah ini sering dianggap sepele, tapi jika semua warga sadar bahaya sampah yang menumpuk dan menyebabkan aliran sungai terhambat penyebab banjir bandang, maka bencana banjir bandang bisa dihindari.
Ngeri kalau udah berkaitan sama banjing bandang yah. Soalnya seringnya tak terduga datengnya, langsung besar gitu.
BalasHapusMasalah sampah terutama di Bandung nih, engga beres-beres, sejak TPA Sarimukti terbakar. Malah sekarang ada peraturan di RW, TPS di deket kompleks ditutup, karena imbas Sarimukti juga ditutup. Lah...lalu warga buang sampah ke mana dong?
Banjir bandang begitu meresahkan karena dampak dan situasinya yang sangat besar. Seringkali saya miris kalau lihat berita tentang banjir yang ganas ini. Wajib bgt mulai sekarang mencegahnya. Dimulai dari individu.
BalasHapus