Pengalaman Pertama Bikin Puff Pastry - Mamajokaa - Food Blogger Bandung

Pengalaman Pertama Bikin Puff Pastry

Kue cromoboloni emang lagi hits sekarang, tapi bukan itu alasan aku tetiba pengen bikin puff pastry loh. 

Gak pernah kepikiran sama sekali, aku mau bikin pastry karena aku gak pernah suka pastry sebetulnya. Which means, literally gak suka. Karena setiap aku makan tuh terasa kering ke tenggorokan dan rasanya plain aja gitu. Tapi ada kok pastry yang aku suka yaitu kue sus,  Bolen pisang dan Cheese roll kartika sari.

Terus kenapa tetiba aku kek demen bikin pastry sampai kepikiran pengen jadi Patissier sih? So, inilah #ceritamamajokaa hari ini tentang kenapa tetiba tertarik dengan pastry dan pengalaman pertama nyobain bikin puff pastry.

Bikin Puff Pastry Gara-Gara Pizza Hut

Semua berawal dari gara-gara si bungsu ngidam Pizza Hut pasca demam 3 hari di akhir bulan Desember tahun lalu.

Beneran tuh, babahnya beliin dia Pizza Hut di PHD delivery Ujung Berung. Babahnya beliin dia Pizza Hut My Box yang ada  chocochiz toast-nya.

Anak-anak emang suka pizza dan biasanya beli Domino karena paket murce sih mengingat anak-anak getol bener jajan pizza-nya wkwkwkwk. Meanwhile, PH kan agak pricey yaaaa. Tapi dari rasa emang beda, ada plus and minus nya gitu.

Tetapi ternyata PH ada paket murce juga dan isinya gak kaleng-kaleng. Kita beli yang My Box ada udah dapet 2 pizza and snack. Harga? Under 100K. Gokil sih.

Paket My Box Pizza Hut

Chocochiz Toast Pizza Hut (Gambar google)

Anak-anak terutama si bungsu girang dong, finally nyobain PH juga. Sementara aku dan suami gemes sama  chocochiz toast. Ini apaan sih? Kue kering gitu ya. Tapi begitu dimakan terasa crunchy banget, rasanya manis dan bikin nagih terlebih karena 1 box a cuman dapet 6 biji doang, jadi  bikin penasaran kan? Hahahaha.

Akhirnya aku bertekad, “ AKU MAU BIKIN KUE YANG MIRIP PH” Dan ya, itulah alasan kenapa aku tetiba tertarik dengan pastry dan pengen jadi patissier ala-ala, hihihi.

Baru Kenal Pastry Auto Jatuh Hati

Karena penasaran dengan chocochiz toast- nya PH, aku gugling nama snack yang ada di My Box PH. Oh ternyata itu sejenis pastry. Honestly aku kurang paham soal pastry, karena bagiku cake ya sama aja. Mau itu kue lebaran, kue bolu atau sejenis cheesecake dan tiramisu. Intinya adalah per-kue-an ya sama aja. Tapi ternyata beda.

Pastry Adalah,

Pastry berasal dari bahasa Perancis yaitu “Patisserie” yang memiliki arti kue-kue. Menurut Khansa Amira, penulis di gramedia.com, Pastry adalah kue yang terbuat dari adonan laminated dough atau adonan berlapis tipis atau juga dikenal dengan sebutan puff dan terbuat dari adonan non-laminated dough atau yang adonannya lebih mirip dengan adonan roti pada umumnya.

Masih disadur dari gramedia.com, berikut pernyataan beberapa ahli terkait definisi pastry, yaitu :

1. Bartono (2005:164), bahwa pastry adalah suatu bagian dari dapur yang memproduksi khusus bagian jenis roti, cake, serta dessert.
2. Adjab Subagjo (2007:87), Pastry adalah bagian dari food product yang terdapat dalam lingkup food and beverage yang memiliki tugas dalam membuat dessert atau hidangan penutup, snack, atau makanan pendamping minuman, seperti kue dan roti.

Jadi apakah roti termasuk pastry? Ternyata tidak. Roti termasuk golongan bakery.

Anyway, udah tahu dikit nih soal pastry dan masih harus belajar lebih dalam soal istilah pastry dan jenisnya. Beruntung ada Youtube yang bantu terkait hal ini termasuk resep dan memilih adonan puff pastry instan yang bagus.

Lantas, aku scrolling marketplace mulai dari yang hijau, Ungu, orange sampai biru demi menemukan puff pastry yang cocok untuk aku gunakan pertama kali. Pilihanku jatuh pada puff pastry Stella’s. Alasannya? Bukan yang termurah tapi puff pastry instan yang ada merknya dengan harga terendah.

Puff pastry tanpa merk juga ada, cuman kan ragu ya. So, dipilihlah puff pastry paling murah dulu di marketplace. Setelah itu bisa dibandingkan dengan merk EDO yang terkenal atau Bonchef.

Btw, kenapa memilih puff pastry instan? Biar cepet aja sih! wkwkwkwk. Kalo bikin adonan sendiri, lama lagi euy.

Kok Gak Ngembang? Kok Gak Berongga?

Hari kamis awal Januari, di tengah kesibukan menyetrika tetiba perut lapar. Pengen makan opor ayam yang sudah jadi sedari pagi tapi kok malas ya. Pengennya ngemil gitu.

Baru keingetan lah puff pastry Stella’s yang sudah di CO baru datang kemarinnya. Ya sutralah, nyetrika nya udahan dulu dan prepare buat bikin puff pastry.

Pertama kali membuka kemasan kotaknya, aku bingung. Ini gimana ngeluarinnya ya? Ternyata bukan lembaran melainkan satu lembar panjang yang dilipat dan dibalut dengan plastik transparan. Jadi kalau mau pakai, plastiknya harus di sobek dan direntangkan. Lalu ambil bagian adonan yang akan digunakan.

Puff pastry Stella

Bagaimana membuat puff pastry dengan adonan instan? Begini caranya.

Bahan :

• Puff pastry instan
• gula pasir
• taburan coklat (meses atau coklat butir yang dihancurkan)
• Kuning telur

Cara membuat :

1. Siapkan oven dan loyang, lalu olesi loyang dengan margarine (cara ini dikoreksi di paragraf bawah ya)
2. Panaskan oven suhu sedang
3. Sisihkan sekitar 30cmx30cm adonan pastry
4. Giling adonan hingga agak tipis dan dipotong - potong segi empat.
5. Beri lapisan kuning telur, taburan gula dan coklat
6. Panggang selama 15-20 menit suhu tinggi

Adonan puff pastry instant, eksekusinya payah ya, wkwkwk. Maklum asal jadi karena nyobain dulu jadinya setelah di panggang gimana

Puff pastry menggunakan adonan instant

Bagaimana hasilnya? Karena eksekusinya gak rapi, melainkan asal jadi aja dulu jadi penampakannya ya B aja. Gak cantik sama sekali. Terus yang bikin agak kecewa, kok gak ngembang sih? Kok gak berongga seperti halnya chocociz toast-nya PH? Hiks!

Ternyata, kesalahan fatal yang aku lakukan sejak awal memanggang adalah memanggang dengan api kecil!Ya kali bikin kue lebaran yang apinya emang kudu kecil. Bikin pastry mah ternyata beda.

Kenapa puff pastry tidak mengembang? Menurut media.bakingworld.id, Dalam proses memanggang, suhu oven sangat mempengaruhi hasil puff pastry. Suhu oven yang rendah akan membuat adonan puff pastry bantat dan tidak mengembang. Jadi, gunakanlah suhu oven tinggi sekitar 200 derajat Celcius agar adonan dapat mengembang sempurna.

Terus kenapa gak berongga? Sebetulnya sudah berongga sih, cuman gak seperti yang aku harapkan yang berlapis - lapis gitu. Aku belum menemukan jawabannya di gugling ataupun youtube. Jadi menurut pengamatanku membandingkan cara membuat puff pastry yang aku lakukan compare to cara-cara di youtube adalah,

1. adonan yang digiling terlalu tipis
2. Adonan hanya satu lapis
3. Menggunakan margarine di atas loyang untuk memanggang sementara kebanyakan youtuber menggunakan kertas roti
4. Adonan tidak bersuhu ruang setelah dikeluarkan dari freezer

Sebetulnya hasilnya berongga sih dan crunchy, buktinya? Aku membuat bentuk puff pastry yang akan diberi toping selai tiramisu seperti cara di youtube, dan itu tuh hasilnya berongga. Jadi sepertinya memang cara aku membentuk adonannya sih yang kurang tepat. 

Tapi soal rasa, yaaa lumayan enak lah, tentu saja manis karena ada taburan gula dan coklat. Texture crunchy dan warna udah oke. Aku membuat beberapa bentuk puff, seperti kotak, lilitan dan genji pie. Yang paling disukai anak-anak dan pak suami adalah yang kotak dan lilitan.

Kesimpulan

Masih harus eksperimen lagi memang mengingat hari ini adalah hari nyobain bikin puff pastry pertama kali kan. Jadi kalau hasilnya masih jauh dari harapan, ya masih wajar.

Selanjutnya aku bakalan lebih serius nih bikin puff-nya. Biar hasilnya lebih bikin puas. Btw, kemungkinan aku juga pengen nyobain adonan puff pastry merk EDO dan compare rasanya dengan Stella’s nanti. Ditunggu ya.