Jenis-jenis Bekas Luka dan Cara Mengatasinya Secara Alami

Jenis-jenis Bekas Luka dan Cara Mengatasinya


Bicara soal bekas luka, tentunya kita semua pasti memiliki bekas luka yang bisa disebabkan oleh beberapa penyebab seperti tergores, luka bakar, digigit serangga, hingga bekas luka pasca operasi. 

Terlebih kamu hawa yang pastinya memiliki bekas luka pasca operasi melahirkan cesar yang menyisakan keloid. Sayapun memilikinya, tidak hanya satu bahkan dua dimana yang pertama dikarenakan pasca operasi cesar dan yang kedua pasca operasi pengangkatan kantung empedu. Keduanya meninggalkan bekas luka keloid. 

Bekas luka merupakan bagian alami dari proses penyembuhan tubuh, namun kehadirannya sering kali menimbulkan masalah estetika dan kepercayaan diri. Memahami jenis-jenis bekas luka dan cara perawatannya menjadi penting untuk mendapatkan hasil penyembuhan yang optimal. 

Lantas apa saja jenis bekas luka dan bagaimana cara mengatasinya secara alami? Yuk baca selanjutnya. 

Memahami Proses Pembentukan Bekas Luka


Bekas luka merupakan hasil akhir dari proses penyembuhan luka pada kulit yang rusak akibat trauma seperti luka bakar, tusukan, goresan, gigitan serangga atau pasca operasi. 

Pembentukan bekas luka merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai tahapan penyembuhan. Ketika kulit mengalami luka, tubuh secara otomatis akan memulai proses perbaikan dengan membentuk jaringan baru. Proses ini melibatkan produksi kolagen dan pembentukan pembuluh darah baru yang akhirnya membentuk jaringan parut.

Berapa luka bekas luka sembuh? Dikutip dari halodoc, proses penyembuhan luka yang dialami setiap orang berbeda-beda tergantung jenis luka dan kategori luka, apakah termasuk luka ringan atau berat. 

Proses pembentukan luka
Proses pembentukan luka


Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Bekas Luka


Pembentukan bekas luka juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini akan mempengaruhi masa proses penyembuhan, yaitu : 
  • Kedalaman dan luas luka
  • Lokasi luka pada tubuh
  • Usia dan kondisi kesehatan
  • Genetik
  • Nutrisi dan pola hidup
  • Cara perawatan luka

Anatomi Kulit dan Penyembuhan Luka


Kulit terdiri dari tiga lapisan utama: epidermis, dermis, dan hipodermis. Ketika terjadi luka, semua atau sebagian dari lapisan ini bisa terpengaruh. Proses penyembuhan melibatkan fase inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Pemahaman tentang proses ini penting untuk menentukan perawatan yang tepat.

Dikutip dari NIH News in Health dalam artikel bertajuk, "To Heal a Wound Helping the Skin Fix Itself" menyatakan bahwa, proses pembentuka luka melibatkan serangkaian langkah, yaitu : 

1. Fase Inflamasi

Tahap pertama pembentukan luka adalah terbentuknya gumpalan di atas luka untuk mencegah kehilangan darah.

2. Fase Proliferasi

Selanjutnya, sel-sel dari sistem imun bergerak ke area tersebut lalu membuang sel-sel yang mati dan rusak dari luka. Proses ini akan memberi ruang bagi sel-sel baru yang sehat yang mampu melawan kuman di area luka. Poses ini akan menyebabkan peradangan, panas, bengkak, dan kemerahan di sekitar luka.

3. Remodeling

Pada proses ketiga, tubuh akan mulai membuat sel-sel baru untuk menggantikan jaringan yang rusak dan kulit akan mulai pulih lalu membentuk jaringan parut.

Proses akhir pembentukan luka umumnya akan berbeda dengan kulit normal. Hal ini disebabkan karena protein yang terdapat dalam kulit, yaitu kolagen yang memberi kekuatan kulit dan elastin yang memberi kelenturan kulit.

Kulit yang mengalami kerusakan akibat bekas luka, tidak dapat memproduksi elastin baru sehingga kolagen berperan sebagai kulit baru pada keseluruhan bekas luka yang bersifat  kuat tapi kurang lentur dibandingkan kulit di sekitarnya.

Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka

Jenis-jenis Bekas Luka

Dengan mengetahui jenis-jenis bekas luka, kita dapat mendapatkan dan atau melakukan self treathment berdasarkan jenis luka. 

Berikut jenis-jenis bekas luka, yaitu : 

1. Bekas Luka Atrofik


Bekas luka atrofik ditandai dengan penurunan jaringan, menciptakan cekungan pada kulit. Contoh umumnya adalah bekas jerawat atau cacar air. Bekas luka ini terjadi karena hilangnya jaringan selama proses penyembuhan.

2. Bekas Luka Hipertrofik


Ini adalah bekas luka yang menonjol tetapi masih dalam batas area luka asli. Biasanya berwarna merah atau pink dan bisa terasa gatal atau sensitif. Bekas luka ini cenderung membaik seiring waktu.

3. Bekas Luka Keloid


Mengenal lebih dalam tentang bekas luka keloid dan penanganannya menjadi penting karena jenis ini cenderung lebih sulit diatasi. Keloid merupakan pertumbuhan jaringan parut yang melebihi batas luka asli dan bisa terus berkembang.

Bekas luka keloid umumnya diperoleh dari bekas luka pasca operasi baik operasi melahirkan cesar maupun operasi yang melibatkan organ dalam. Selain itu, bekas luka keloid juga dapat disebabkan oleh luka bakar, luka fisik,  bekas jerawat, tindakan tindik atau piercing dan vaksinasi atau suntikan. 

jenis-jenis bekas luka
Jenis-jenis bekas luka

Perawatan Alami untuk Bekas Luka


Bagaimana cara melakukan perawatan bekas luka? Terdapat beberapa cara melakukan perawatan terhadap luka, salah satunya adalah perawatan alami untuk bekas luka. Berikut  caranya, yaitu : 

1. Perawatan Luka Menggunakan Bahan dari Dapur


Beberapa bahan alami yang dapat membantu memudarkan bekas luka:
  • Madu murni - memiliki sifat antibakterial dan membantu regenerasi kulit
  • Lidah buaya - mengandung senyawa yang mendukung penyembuhan
  • Minyak kelapa virgin - melembabkan dan membantu regenerasi sel kulit
  • Lemon - mengandung vitamin C yang membantu pembentukan kolagen
Perawatan luka secara alami
Perawatan luka secara alami

2. Suplemen Pendukung Penyembuhan


Kita juga dapat mengonsumsi suplemen yang dapat mendukung proses penyembuhan luka, diantaranya adalah sebagai berikut : 
  • Vitamin E - mendukung kesehatan kulit
  • Vitamin C - penting untuk produksi kolagen
  • Zinc - membantu proses penyembuhan luka
  • Protein - diperlukan untuk regenerasi jaringan

Pencegahan Bekas Luka


Bekas luka terkadang bertahan cukup lama tergantung dari tingkat keparahan luka, namun kta bisa melakukan pencegahan agar luka tidak menjadi infkesi atau bekas luka yang ditinggalkan bertahan lama. Berikut caranya, yaitu : 
  • Rawat luka dengan benar sejak awal
  • Hindari paparan sinar matahari langsung pada luka yang masih baru
  • Jaga kelembaban area luka
  • Hindari menggaruk atau menyentuh luka yang sedang dalam proses penyembuhan
  • Pastikan asupan nutrisi yang cukup

Kapan Harus ke Dokter


Kita bisa melakukan perawatan luka sendiri dengan menggunakan bahan alami seperti yang disebutkan diatas. Namun, jika anda mengalami hal-hal dibawah ini, ada baiknya sefera mendapatkanpenanganan medis, yaitu :
  • Bekas luka yang membesar atau berubah warna secara drastis
  • Rasa nyeri atau gatal yang berkelanjutan
  • Infeksi pada area bekas luka
  • Bekas luka yang mengganggu fungsi tubuh
  • Keloid yang terus membesar
Segera mengunjungi dolter terdekat dan dapatkan perawatan yang tepat agar luka tidak mengalami infeksi dan semakin parah. 

Kesimpulan


Mengatasi bekas luka membutuhkan kesabaran dan konsistensi dalam perawatan. Meskipun tidak semua bekas luka bisa hilang sempurna, dengan perawatan yang tepat dan berkelanjutan, penampilan bekas luka dapat diminimalkan. Yang terpenting adalah memahami jenis bekas luka yang dialami dan memilih metode perawatan yang sesuai.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki proses penyembuhan yang berbeda. Kombinasi antara perawatan alami, pola hidup sehat, dan konsultasi medis bila diperlukan akan memberikan hasil yang optimal dalam mengatasi bekas luka.

Referensi : 
https://www.alodokter.com/memahami-proses-penyembuhan-luka
https://newsinhealth.nih.gov/2023/10/heal-wound

Posting Komentar